Tuesday 16 July 2013

Cara membuat pakan ayam broiler/sayur//putih/potong organik dengan memakai pola HCS

Harga pakan ayam semakin melambung sehingga banyak para peternak menjerit, mau tidak mau pakan tersebut dibeli juga, dari kejadian itu kami akan share mengenai tata cara membuat pakan untuk ayam, lihat video berikut.
Alternatif pemakaian alat  giling pembuat pakan ayam
membuat-pakan-ayam-organik
Alat – alat Yang Digunakan Untuk Membuat Pakan :
  1. Mesin Giling
  2. Bak
  3. Timbangan

Bahan-bahan Pakan Ayam Boiler Organik untuk difermentasi :                                                 
  1. Tepung Jagung 2,5 kg
  2. Dedak Padi (Katul) 2,5 kg
  3. Karak (Nasi Aking Kering) 1 kg
  4. Sayur mayur bisa pakai : Sawi, Kangkung, Bayam, Krokot, Gedebog, daun pepaya dan lainnya 1,5 kg
  5. Konsentrat jenis 511 bravo 1,5 kg
  6. Ampas tahu 0,5 kg
  7. Tepung Ikan 0,5 kg
  8. Bio Organik SOC HCS 1 tutup botol (10 cc) untuk bahan 10 Kg
  9. Air 10 liter

Cara Pembuatan Pakan Ayam Boiler Organik
Campur semua bahan dan diaduk sampai rata kemudian campuran tersebut difermentasi dengan cara masukan kedalam ember(wadah yang lebih besar) lalu tutup rapat selama sehari semalam (24 jam).
Setelah difermentasi dilanjutkan proses pegilingan untuk dijadikan bentuk butiran supaya semua bahan dimakan semua tanpa memilih yang disukai saja, setalah itu keringkan dan langsung diberikan untuk pakan ayam. Jika pembuatan pakan dalam jumlah banyak atau untuk stok sebaiknya pakan diberi pengawet agar tidak mudah rusak dan harus kering sempurna,  cukup mudah bukan? “selamat mencoba”
Bagi yang ingin membuat pakan ayam boiler organic sendiri untuk menghemat biaya pengeluaran pakan silakan Anda praktekkan dan dapatkan Bio Organik SOC HCS 

Hub bpk Muafiful Huda No HP 08886400211.

(sumbr: stockishcs.com, mbah google)

Budidaya ayam broiler pola HCS

Cara budidaya ayam broiler/ayam pedaging/ayam sayur/ayam putih, tidak bau kotoran, hemat ongkos pakan, tidak beli pakan pabrikan, selengkapnya bisa lohat tampilan videonya


Ayam broiler atau ayam Pedaging merupakan sumber protein hewani asal ternak dan memegang peranan yang sangat penting dilihat dari segi gizi dan ekonomi karena jenis ayam ras ini mampu tumbuh cepat sehingga dapat menghasilkan daging dalam waktu relatif singkat antara 5-7  minggu ayam sudah dapat di panen. Kami sebagai Mitra HCS bersama PT Hidup Cerah Sejahtera berupaya membantu peningkatanproduktivitas, kuantitas, kualitas dan efisiensi usaha peternakan ayam broiler secara alami organik (tanpa kimia). Baiklah mari kita mulai pembahasan tentang bagaimana cara meningkatkan bobot ayam boiler atau ayam pedaging yang baik dan benar. Untuk mendapatkan bobot ayam dengan maksimal kita perlu mengikuti langkah-langkah beternak sebagai berikut.

Cara Pemilihan Bibit Ayam Boiler/Pedaging
Sehat dan aktif bergerak, bentuk tubuh bulat (gemuk), bulu bersih dan kelihatan mengkilat, hidung bersih, sorot mata tajam dan bersih serta lubang kotoran (anus) bersih  merupakan ciri bibit yang baik
Kondisi Yang Ideal Untuk Beternak Ayam Boiler/Pedaging :
Lokasi Kandang.
Kandang ideal terletak di daerah yang jauh dari pemukiman penduduk, mudah dicapai sarana transportasi, terdapat sumber air, arahnya membujur dari timur ke barat.
Ayam bernapas membutuhkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Supaya kebutuhan oksigen selalu terpenuhi, ventilasi kandang harus baik.
Suhu ideal kandang sesuai umur adalah sebagai berikut :
Umur (hari)
Suhu (⁰c)
01 – 07
34 – 32
08 – 14
29 – 27
15 – 21
26 – 25
22 – 28
24 – 23
29 – 35
23 – 21
Lokasi kandang sebaiknya dekat dengan poultry shop atau toko sarana peternakan.
Pada awal pemeliharaan, kandang ditutupi plastik untuk menjaga kehangatan, sehingga energi yang diperoleh dari pakan seluruhnya untuk pertumbuhan, bukan untuk produksi panas tubuh. Kepadatan kandang yang ideal untuk daerah tropis seperti Indonesia adalah 8-10 ekor/m2, lebih dari angka tersebut, suhu kandang cepat meningkat terutama siang hari pada umur dewasa yang menyebabkan konsumsi pakan menurun, ayam cenderung banyak minum, stress, pertumbuhan terhambat dan mudah terserang penyakit.
Contoh perhitungan :
Diketahui ayam yang dipanen 1000 ekor, berat rata-rata 2 kg, berat pakan selama pemeliharaan 3125 kg, maka FCR-nya adalah :
Berat total ayam hasil panen =
1000 x 2 = 2000 kg
FCR = 3125 : 2000 = 1,6
Semakin rendah angka FCR, semakin baik kualitas pakan, karena lebih efisien (dengan pakan sedikit menghasilkan bobot badan yang tinggi). Penggunaan SOC HCS dapat menurunkan angka FCR tersebut.
Pemeliharaan minggu kedua masih memerlukan pengawasan seperti minggu pertama, meskipun lebih ringan. Pemanas sudah bisa dikurangi suhunya. Kebutuhan pakan untuk minggu kedua adalah 33 gr per ekor atau 3,3 kg untuk 100 ekor ayam.
Pemanas sudah dapat dimatikan terutama pada siang hari yang terik. Kebutuhan pakan adalah 48 gr per ekor atau 4,8 kg untuk 100 ekor. Pada akhir minggu (umur 21 hari) dilakukan vaksinasi yang kedua menggunakan vaksin ND strain Lasotta melalui suntikan atau air minum. Jika menggunakan air minum, sebaiknya ayam tidak diberi air minum untuk beberapa saat lebih dahulu, agar ayam benar-benar merasa haus sehingga akan meminum air mengandung vaksin sebanyak-banyaknya. Perlakuan vaksin tersebut juga tetap ditambah SOC HCS dengan dosis tetap.
Pemanas sudah tidak diperlukan lagi pada siang hari karena bulu ayam sudah lebat. Pada umur 28 hari, dilakukan sampling berat badan untuk mengontrol tingkat pertumbuhan ayam. Pertumbuhan yang normal
mempunyai berat badan minimal 1,25 kg. Kebutuhan pakan adalah 65 gr per ekor atau 6,5 kg untuk 100 ekor ayam. Kontrol terhadap ayam juga harus ditingkatkan karena pada umur ini ayam mulai rentan terhadap penyakit.
Pada minggu ini, yang perlu diperhatikan adalah tatalaksana lantai kandang. Karena jumlah kotoran yang dikeluarkan sudah tinggi, perlu dilakukan pengadukan dan penambahan alas lantai untuk menjaga lantai tetap kering. Kebutuhan pakan adalah 88 gr per ekor atau 8,8 kg untuk 100 ekor ayam. Pada umur 35 hari juga dilakukan sampling penimbangan ayam. Bobot badan dengan pertumbuhan baik mencapai 1,8 – 2 kg. Dengan bobot tersebut, ayam sudah dapat dipanen.
Jika ingin diperpanjang untuk mendapatkan bobot yang lebih tinggi, maka kontrol terhadap ayam dan lantai kandang tetap harus dilakukan. Pada umur ini dengan pertumbuhan yang baik, ayam sudah mencapai bobot 2,25 kg.
Disebabkan virus Paramyxo yang bersifat menggumpalkan sel darah. Gejalanya ayam sering megap-megap, nafsu makan turun, diare dan senang berkumpul pada tempat yang hangat. Setelah 1 – 2 hari muncul gejala syaraf, yaitu kaki lumpuh, leher berpuntir dan ayam berputar-putar yang akhirnya mati. Ayam yang terserang secepatnya dipisah, karena mudah menularkan kepada ayam lain melalui kotoran dan pernafasan. Belum ada obat yang dapat menyembuhkan, maka untuk mengurangi kematian, ayam yang masih sehat divaksin ulang dan dijaga agar lantai kandang tetap kering.
Merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang disebabkan virus golongan Reovirus. Gejala diawali dengan hilangnya nafsu makan, ayam suka bergerak tidak teratur, peradangan disekitar dubur, diare dan tubuh bergetar-getar. Sering menyerang pada umur 36 minggu. Penularan secara langsung melalui kotoran dan tidak langsung melalui pakan, air minum dan peralatan yang tercemar. Belum ada obat yang dapat menyembuhkan, yang dapat dilakukan adalah pencegahan dengan vaksin Gumboro.
Merupakan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum Gejala yang nampak adalah ayam sering bersin dan ingus keluar lewat hidung dan ngorok saat bernapas. Pada ayam muda menyebabkan tubuh lemah, sayap terkulai, mengantuk dan diare dengan kotoran berwarna hijau, kuning keputih-keputihan. Penularan melalui pernapasan dan lendir atau melalui perantara seperti alat-alat. Pengobatan dapat dilakukan dengan obat-obatan yang sesuai.
Disebut penyakit berak kapur karena gejala yang mudah terlihat adalah ayam diare mengeluarkan kotoran berwarna putih dan setelah kering menjadi seperti serbuk kapur. Disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum.
Kematian dapat terjadi pada hari ke-4 setelah infeksi. Penularan melalui kotoran. Pengobatan belum dapat memberikan hasil yang memuaskan, yang sebaiknya dilakukan adalah pencegahan dengan perbaikan sanitasi kandang.
Infeksi bibit penyakit mudah menimbulkan penyakit, jika ayam dalam keadaan lemah atau stres. Kedua hal tersebut banyak disebabkan oleh kondisi lantai kandang yang kotor, serta cuaca yang jelek. Cuaca yang mudah menyebabkan ayam lemah dan stres adalah suhu yang terlalu panas, terlalu dingin atau berubah-ubah secara drastis. Penyakit, terutama yang disebabkan oleh virus sukar untuk disembuhkan. Untuk itu harus dilakukan sanitasi secara rutin dan ventilasi kandang yang baik. Pemberian SOC HCS yang mengandung berbagai mineral penting untuk pertumbuhan ternak, seperti N, P, K, Ca, Mg, Fe dan lain-lain serta dilengkapi protein dan lemak nabati, mampu meningkatkan pertumbuhan ayam, ketahanan tubuh ayam, mengurangi kadar kolesterol daging dan mengurangi bau kotoran.
Sanitasi kandang harus dilakukan setelah panen. Dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu pencucian kandang dengan air hingga bersih dari kotoran limbah budidaya sebelumnya. Tahap kedua yaitu pengapuran di dinding dan lantai kandang. Untuk sanitasi yang sempurna selanjutnya dilakukan penyemprotan dengan formalin, untuk membunuh bibit penyakit. Setelah itu dibiarkan minimal selama 10 hari sebelum budidaya lagi untuk memutus siklus hidup virus dan bakteri, yang tidak mati oleh perlakuan sebelumnya.

Pergantian udara dalam kandang.
Suhu udara dalam kandang.
Kemudahan mendapatkan sarana produksi
Cara Pemeliharaan Ayam Boiler/Pedaging
1) Perkembangan
Tipe kandang ayam Broiler ada dua, yaitu bentuk panggung dan tanpa panggung (litter). Tipe panggung lantai kandang lebih bersih karena kotoran langsung jatuh ke tanah, tidak memerlukan alas kandang sehingga pengelolaan lebih efisien, tetapi biaya pembuatan kandang lebih besar. Tipe litter lebih banyak dipakai peternak, karena lebih mudah dibuat dan lebih murah.
2) Pakan
Pakan merupakan 70% biaya pemeliharaan. Pakan yang diberikan harus memberikan zat pakan (nutrisi) yang dibutuhkan ayam, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, sehingga pertambahan berat badan perhari (Average Daily Gain/ADG) tinggi. Pemberian pakan dengan sistem ad libitum (selalu tersedia/tidak dibatasi).
Apabila menggunakan pakan dari pabrik, maka jenis pakan disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan ayam, yang dibedakan menjadi 2 (dua) tahap. Tahap pertama disebut tahap pembesaran (umur 1 sampai 20 hari), yang harus mengandung kadar protein minimal 23%. Tahap kedua disebut penggemukan (umur diatas 20 hari), yang memakai pakan berkadar protein 20 %. Jenis pakan biasanya tertulis pada kemasannya.
Penambahan SOC HCS lewat air minum dengan dosis 1- 2 cc/5 liter air minum memberikan berbagai nutrisi pakan dalam jumlah cukup untuk membantu pertumbuhan dan penggemukan ayam broiler.
Efisiensi pakan dinyatakan dalam perhitungan FCR (Feed Convertion Ratio). Cara menghitungnya adalah, jumlah pakan selama pemeliharaan dibagi total bobot ayam yang dipanen.
3) Vaksinasi
Vaksinasi adalah pemasukan bibit penyakit yang dilemahkan ke tubuh ayam untuk menimbulkan kekebalan alami. Vaksinasi penting yaitu vaksinasi ND/tetelo. Dilaksanakan pada umur 4 hari dengan metode tetes mata, dengan vaksin ND strain B1 dan pada umur 21 hari dengan vaksin ND Lasotta melalui suntikan atau air minum.
4) Teknis Pemeliharaan
Minggu Pertama (hari ke 1-7). Kutuk/DOC dipindahkan ke indukan atau pemanas, segera diberi air minum hangat yang ditambah SOC HCS dengan dosis ± 1 – 2 cc/5 liter air minum dan gula untuk mengganti energi yang hilang selama transportasi. Pakan dapat diberikan dengan kebutuhan per ekor 13 gr atau 1,3 kg untuk 100 ekor ayam. Jumlah tersebut adalah kebutuhan minimal, pada prakteknya pemberian tidak dibatasi. Pakan yang diberikan pada awal pemeliharaan berbentuk butiran-butiran kecil (crumbles).
Mulai hari ke-2 hingga ayam dipanen air minum sudah berupa air dingin dengan penambahan SOC HCS dengan dosis 1 – 2 cc/5 liter air minum (diberikan saat pemberian air minum yang pertama). Vaksinasi yang pertama dilaksanakan pada hari ke-4.
Minggu Kedua (hari ke 8 -14).
Minggu Ketiga (hari ke 15-21).
Minggu Keempat (hari ke 22-28).
Minggu Kelima (hari ke 29-35).
Minggu Keenam (hari ke 36-42).
5) Penyakit
Penyakit yang sering menyerang ayam broiler yaitu :
Tetelo (Newcastle Disease/ND)
Gumboro (Infectious Bursal Disease/IBD)
Penyakit Ngorok (Chronic Respiratory Disease)
Berak Kapur (Pullorum).
SOC HCS merupakan suplemen khusus ternak dengan kandungan :
Mineral-mineral yang penting untuk pertumbuhan tulang, organ luar dan dalam, pembentukan darah dan lain-lain.
Asam-asam amino utama seperti Arginin, Histidin, Isoleucine, Lycine, Methionine , Phenylalanine, Threonine, Thryptophan, dan Valine sebagai penyusun protein untuk pembentukan sel, jaringan, dan organ tubuh
Vitamin-vitamin lengkap, yaitu A, D, E, K, C dan B Komplek untuk kesehatan dan ketahanan tubuh.
6) Sanitasi/Cuci Hama Kandang
Keuntungan penggunaan Bio Organik SOC HCS :
Selain kotoran tidak bau juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak lain maupun untuk membuat bokashi juga sangat bagus.
Ayam lebih berbobot dan menghemat biaya perawatan karena pertumbuhan ayam lebih cepat.
Daging ayamnya rendah kolesterol(tanpa gajih) dan rasanya kenyal seperti ayam kampung.
Bagi peternak ayam boiler atau pedaging yang ingin meningkatkan bobot ayam ternaknya dengan biaya perawatan lebih hemat bisa dicoba dengan penggunakan Bio Organik SOC HCS dan bagi anda yang berminat ingin menggunakan produk tersebut bisa hubungi 
bpk Muafiful Huda
Nomor HP 08886400211 

(Sumber: stockisthcs.com, mbah google,)

Monday 8 July 2013

Obat Organik Diabates Melitus

Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya, pengobatannya juga memerlukan biaya yang sangat mahal. Siapapun orangnya tidak mau terkena penyakit ini termasuk saya, kalau agan belum tahu tentang Diabetes Melitus (DM) berikut kami sampaikan ulasannya :

Apa itu Diabetes Mellitus (DM)
Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal sebagaipenyakit kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh.

Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang bertanggung jawab untuk mengontrol jumlah/kadar gula dalam darah dan insulin dibutuhkan untuk merubah (memproses) karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi yang diperlukan tubuh manusia. Hormon insulin berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah.

Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus
Tanda awal yang dapat diketahui bahwa seseorang menderita DM atau kencing manis yaitu dilihat langsung dari efek peningkatan kadar gula darah, dimana peningkatan kadar gula dalam darah mencapai nilai 160 - 180 mg/dL dan air seni (urine) penderita kencing manis yang mengandung gula (glucose), sehingga urine sering dilebung atau dikerubuti semut.

Penderita kencing manis umumnya menampakkan tanda dan gejala dibawah ini meskipun tidak semua dialami oleh penderita:
  1. Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (Polyuria)
  2. Sering atau cepat merasa haus/dahaga (Polydipsia)
  3. Lapar yang berlebihan atau makan banyak (Polyphagia)
  4. Frekwensi urine meningkat/kencing terus (Glycosuria)
  5. Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya
  6. Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan & amp kaki
  7. Cepat lelah dan lemah setiap waktu
  8. Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba
  9. Apabila luka/tergores (korengan) lambat penyembuhannya
  10. Mudah terkena infeksi terutama pada kulit.

Kondisi kadar gula yang drastis menurun akan cepat menyebabkan seseorang tidak sadarkan diri bahkan memasuki tahapan koma. Gejala kencing manis dapat berkembang dengan cepat waktu ke waktu dalam hitungan minggu atau bulan, terutama pada seorang anak yang menderita penyakit diabetes mellitus tipe 1.

Lain halnya pada penderita diabetes mellitus tipe 2, umumnya mereka tidak mengalami berbagai gejala diatas. Bahkan mereka mungkin tidak mengetahui telah menderita kencing manis.

Tipe Penyakit Diabetes Mellitus
1. Diabetes mellitus tipe 1
Diabetes tipe 1 adalah diabetes yang bergantung pada insulin dimana tubuh kekurangan hormon insulin,dikenal dengan istilah Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM). Hal ini disebabkan hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas. Diabetes tipe 1 banyak ditemukan pada balita, anak-anak dan remaja.

Sampai saat ini, Diabetes Mellitus tipe 1 hanya dapat di obati dengan pemberian therapi insulin yang dilakukan secara terus menerus berkesinambungan. Riwayat keluarga, diet dan faktor lingkungan sangat mempengaruhi perawatan penderita diabetes tipe 1. Pada penderita diebetes tipe 1 haruslah diperhatikan pengontrolan dan memonitor kadar gula darahnya, sebaiknya menggunakan alat test gula darah. Terutama pada anak-anak atau balita yang mana mereka sangat mudah mengalami dehidrasi, sering muntah dan mudah terserang berbagai penyakit.

2. Diabetes mellitus tipe 2
Diabetes tipe 2 adalah dimana hormon insulin dalam tubuh tidak dapat berfungsi dengan semestinya, dikenal dengan istilah Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM). Hal ini dikarenakan berbagai kemungkinan seperti kecacatan dalam produksi insulin, resistensi terhadap insulin atau berkurangnya sensitifitas (respon) sell dan jaringan tubuh terhadap insulin yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin di dalam darah.

Kadar Gula Dalam Darah
Normalnya kadar gula dalam darah berkisar antara 70 - 150 mg/dL {millimoles/liter (satuan unit United Kingdom)} atau 4 - 8 mmol/l {milligrams/deciliter (satuan unit United State)}, Dimana 1 mmol/l = 18 mg/dl.

Namun demikian, kadar gula tentu saja terjadi peningkatan setelah makan dan mengalami penurunan diwaktu pagi hari bangun tidur. Seseorang dikatakan mengalami hyperglycemia apabila kadar gula dalam darah jauh diatas nilai normal, sedangkan hypoglycemia adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami penurunan nilai gula dalam darah dibawah normal.

Diagnosa Diabetes dapat ditegakkan jika hasil pemeriksaan gula darah puasa mencapai level 126 mg/dl atau bahkan lebih, dan pemeriksaan gula darah 2 jam setelah puasa (minimal 8 jam) mencapai level 180 mg/dl. Sedangkan pemeriksaan gula darah yang dilakukan secara random (sewaktu) dapat membantu diagnosa diabetes jika nilai kadar gula darah mencapai level antara 140 mg/dL dan 200 mg/dL, terlebih lagi bila dia atas 200 mg/dl.

Banyak alat test gula darah yang diperdagangkan saat ini dan dapat dibeli dibanyak tempat penjualan alat kesehatan atau apotik seperti Accu-Chek, BCJ Group, Accurate, OneTouch UltraEasy machine. Bagi penderita yang terdiagnosa Diabetes Mellitus, ada baiknya bagi mereka jika mampu untuk membelinya.

Pengobatan dan Penanganan Penyakit Diabetes
Penderita diabetes tipe 1 umumnya menjalani pengobatan therapi insulin (Lantus/Levemir, Humalog, Novolog atau Apidra) yang berkesinambungan, selain itu ia harus melakukan pengontrolan menu makanan (diet).

Pada penderita diabetes mellitus tipe 2, penatalaksanaan pengobatan dan penanganan difokuskan pada gaya hidup dan aktivitas fisik. Pengontrolan nilai kadar gula dalam darah adalah menjadi kunci program pengobatan, yaitu dengan mengurangi berat badan, diet, dan berolahraga.

Dari semua terapi pengobatan madis bagi penderita diabetes, tidak dapat dipungkiri, membutuhkan biaya yang besar dan hasil akhir yang belum pasti.

Akan tetapi segala penyakit pasti ada obatnya, maka kami tawarkan solusinya untuk penderita Diabetes Melitus (DM) yaitu Produk dari PT HCS yang bernama 

Bio Moringa
HCS Bio Moringa adalah ekstrak herbal alami dari tanaman tropis, keunggulan HCS Bio Moringa terletak pada kandungan nutrisinya yang luas biasa, terutama golongan mineral dan vitamin. Bio Moringa 100% ekstrak herbal terbaik terbuat dari daun kelor (Moringa Olefera), dimana berdasarkan penelitian dan pengujian ilmiah mengandung nutrisi yang kompleks dan lengkap, sehingga daun kelor mampu menjadi suplemen (multivitamin dan antioksidan) tubuh dan obat jika dikomsumsi secara rutin. Bio Moringadirekomendasikan sebagai obat yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit
Manfaat HCS Bio Moringa


  1. Menyembuhkan Diabetes
  2. Menyembuhkan oenyakit ginjal, hipaitis, liver.
  3. Anti peradangan
  4. Meningkatkan ketahanan alamiah tubuh
  5. Memudahkan pencernaan.
  6. Mengurangi kerutan dan garis-garis pada kulit
  7. Memperlancar sistem sirkulasi darah

Kandungan Utama HCS Bio Moringa
  1. Sepuluh vitamin esensial dan sebelas mineral penting
  2. Sembilan asam amino lengkap
  3. Lebih dari 24 jenis Anti-oksidan
  4. Lebih dari 24 nutrisi Anti-Inflamasi
  5. Asam lemak Omega-3 dan  Omega-6
Harga produk bisa di lihat di sini

Produk kesehatan dari PT HCS yang lain:
  1. Bio power 
  2. Bio Virgin
  3. Boo Magic
  4. Herbanoni
  5. Herbagarlic
  6. Herbawangi
  7. Herbacurcuma
  8. Morinda
  9. Herbigra
  10. Herbitol
  11. Herbauric
  12. Penghemat BBM Turbo Engine
(sumber: Mbah Google, brosur product, mitra hcs pekalongan, batang, pemalang, tegal, cirebon, purwokerto, banyumas, magelang, yogyakarta, semarang, sidoarjo, surabaya, kediri, rembang, bandung, ciamis, solo)

Thursday 4 July 2013

Ternak Lele Organik dan Cara Pembuatan Pakannya

Budidaya lele organik sangat mudah dan murah
Beternak lele lebih murah dan hemat dibanding dengan membeli pakan / pelet dari toko selain harganya mahal semakin hari juga harganya terus mengalami kenaikan sehingga peternak jarang sekali mendapat untung dan akhirnya malas bahkan banyak yang gulung tikar. Untuk itu kami sebagai mitra hcs ingin berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang beternak lele organik tanpa beli pakan / pelet dengan biaya yang lelatif murah dan terjangkau hasilnya tidak kalah dengan beternak lele dengan cara biasa. Oke mari kita mulai pembahasannya.
Cara pembuatan pakan ternak lele dengan fermentasi :
1.    Pembuatan pakan ternak lele untuk 1 – 29 hari
A.   Bahan – bahan yang diperlukan
(1)  Kotoran ternak yang diberi pakan fermentasi SOC
(2)  Limbah sayuran
(3)  Ampas tahu
(4)  Gula pasir
(5)  Bakteri matrix direkomendasikan soc hcs
B.   Cara pembuatan pakan fermentasi
Campurkan semua bahan : kotoran ternak, limbah sayuran dan ampas tahu aduk sampai rata tambahkan larutan air + SOC yang ditambah gula (Dengan perbandingan 15 lt air : 5 tutup SOC : 200 gr gula pasir) kedalam semua bahan lalu masukan kedalam karung goni dan ditutup rapat dengan perpal diamkan selama 24 jam (buat sebanyak 6 karung goni untuk 1 kolam). Setelah itu bahan yang telah di fermentasi dimasukan air kolam dengan ketinggian 30 cm , untuk memicu pertumbuhan plankton sebagai makanan alami ikan. Setelah 15 hari dalam kolam, maka air kolam telah dipenuhi oleh plankton yang cukup untuk persediaan pakan alami sampai 29 hari dan benih siap ditebarkan dalam kolam. Jangan lupa, sehari sebelum benih ditaburkan, berikan larutkan SOC HCS dengan perbandingan : per 2 m³ dengan 1 tutup botol SOC.
C. Cara menaburkan benih kedalam kolam dengan pakan fermentasi :
Siapkan 3 ember, ember pertama diisi larutan formalin/alkolhol 20% ditambah air secukupnya, ember kedua isi larutan SOC ditambah air secukupnya(perbandinga 1 tutup botol SOC : 2 lt air), ember ketiga diisi dengan air kolam yang akan ditabur dengan benih lele.caranya sebagai berikut :
(1)  Siapkan benih lele yang akan di tebar, angkat air dengan saringan ikan
(2)  Secepatnya celupkan ke dalam air larutan formalin/alcohol 20%
(3)  Lalu celupkan pada ember ke 2 dengan larutan SOC HCS, lalu angkat.
(4)  Masukkan ke dalam ember ke tiga yang berisi air kolam dengan tujuan agar benih secepatnya bisa menyesuaikan diri dengan suhu air kolam.
(5)  Masukkan perlahan ke dalam kolam pembesaran.
(6)  Anda tak perlu memberi makanan apapun sampai 29 hari, kecuali menaburkan SOC HCS pada minggu ke-2 dan ke-4.
(7)  Setelah umur 29 hari, angkat ke enam karung tersebut dan ganti dengan yang baru, dan kedalaman air ditambah sekitar 20 cm.
2.    Pembuatan Pakan Ternak Lele umur 30 hari sampai panen
A.   Bahan-bahan untuk mebuat pelet apung :
(1)  Kotoran ternak
(2)  Ampas tahu
(3)  Bekatul
(4)  Dedaunan
(5)  Gula pasir
(6)  Bakteri matrix (SOC HCS)
B.   Cara pembuatan pelet Apung
Masukkan semua bahan kedalam bak tambahkan larutan SOC (dengan perbandingan 3 tutup SOC : 10 lt air) aduk-aduk dan diamkan selama 24 jam untuk proses fermentasi. Setelah jadi pakan siap di berikan. Untuk lebih jelasnya tonton dulu video berikut ini :
Cara pemanenan ternak Lele Organik
Lele organik siap dipanen pada minggu kedelapan. Cara pemanenan lele organik sama halnya dengan pemanenan lele biasa alias tidak ada perlakuan khusus.
Keuntungan Ternak Lele Dengan Pakan Organik :
1.   Hemat biaya pakan dan perawatan
2.   Bobot ikannya lebih berat dan harga jualnya lebih tinggi
3.   Kolam lebih bersih dan tidak bau
4.   Air kolam tidak perlu diganti
5.   Rasa ikannya lebih gurih dan aman bagi kesehatan
6.   Nilai gizinya lebih tinggi dan rendah kolesterol
7.   Air bekas ternak lele dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik
8.   Memberi  berkah bagi peternak lain karena memakai kotoran ternak sapi, kambing maupun ayam.
Kenapa ternak ikan lele pakan organik lebih hemat biaya? sebab harga pakan lele pabrikan yang berbentuk pelet harganya terus mengalami kenaikan, saat ini sudah di atas Rp.8.000 . Sedangkan membuat sendiri pakan lele organic, hanya perlu biaya kisaran Rp.2.000 per kilogram. Perbandingan : Untuk 1 ton ikan lele siap konsumsi, pakan yang dibutuhkan jika menggunakan pelet bisa mencapai 1 ton. Sedangkan jika menggunakan pakan organik Cuma membutuhkan sekitar 230 kilogram.
Kenapa dengan ternak lele pakan organik lebih berbobot dibanding yang biasa? Sebab dilihat dari hasil Satu kilo gram ikan lele non organik, umumnya isinya berjumlah 8 sampai 9 ekor. Sedangkan lele organik jumlah perkilo gramnya hanya 7 sampai 8 ekor, dengan besaran fisik yang sama.
Masih penasaran bagaimana ternak ikan lele organik, kuncinya yaitu gali terus ilmunya, paktekkan pengalamannya dan kalau sudah bisa amalkan ilmunya insyallah tambah barokah.
Bagi rekan-rekan peternak maupun calon peternak yang ingin mendapatkan bahan bakteri matriknya (SOC HCS) bisa Anda dapatkan hanya di 0888 6400 211
(sumber: mbah google dan mitra hcs)